Di Dalam Bus itu (CERPEN)
By: Lian48
NP: hanya cerpen ringan yang ditulis asal2an dalam hitungan
menit dengan tema yang ringan dan kurang berbobot :3 tapi semoga menghibur.
Enjoy it~
-Fariz POV-
Sialan, aku sudah mencoba semua kartu kredit maupun kartu
ATM-ku ternyata sudah diblokir ayah saat itu juga. Cerdik memang ayahku ini
dalam membuat anaknya sengsara. Tapi dia pikir aku akan kembali ke rumah
setelah peristiwa penamparan itu? Tidak, aku dendam. Aku akan buktikan bahwa
aku bisa menjadi model seperti impianku, bukannya kuliah kedokteran seperti
yang dia perintahkan.
Paling tidak di dalam dompetku masih tersisa beberapa ratus
ribu uang kas, walaupun niatanku naik pesawat untuk keluar negri harus aku
kubur dalam-dalam. Aku terpaksa naik bus antar kota, paling tidak aku bisa
merangkak lebih jauh dari kota ini.
Aku harus mengerutkan kening dan juga mendengus kesal ketika
masuk di dalam bus ini, betapa pengapnya! Tuhan, aku harap tidak ada yang lebih
buruk. Macam-macam bau tercampur aduk, mulai dari bau balsem, bau snack sampai
bau ketek. Aku harus mengibas-kibaskan tanganku dengan gusar. Sempat terpikir
untuk mundur tapi niatanku keluar dari bus itu hilang ketika aku melihat
seorang cowok remaja duduk sendirian di dekat jendela.
Entah bagaimana bisa daya tariknya begitu kuat sehingga aku
berani menerpa penderitaan ini *okay lebay* aku menatap lekat kepada cowok
remaja yang umurnya kisaran 16 atau 17 tahun itu, dia mengenakan sweater
berwana cream, berkulit putih, mengenakan kupluk merah yang menambah kesan
manis pada brondong ini.
Aku berdehem sambil membenarkan tas yang aku sandang di bahu
kananku saja, “Kursi ini kosong?” tanyaku ketika dia menoleh.
Dia tersenyum manis memamerkan gigi kelincinya namun membuat
matanya hilang, “Iya kak, kursinya kosong. Duduk aja sini.” Ucapnya dengan
suara serak khas remaja yang mendekati akil baliq.
Aku tak kuasa menahan senyumku yang mengembang *hasek
Aku perhatikan dia kembali menoleh ke arah jendela,
meletakkan dagunya pada kerangka jendela, astaga manisnya. Rasanya aku sangat
gemas ingin memeluknya dan menghirup aromanya. “Dek, kok sendirian naik bus?
Kan bahaya anak kecil bepergian sendirian.” Tanyaku basa-basi, yaah siapa tau
bisa dekat.
Dia tertawa pelan, “Aku udah biasa kak. Kaka tuh yang
bahaya, dandanannya terlalu nyentrik, ketara banget orang kayanya, ntar kena
copet loh...”
Aku melirik diriku yang saat itu mengenakan jaket kulit,
kacamata hitam, kaos maupun jeans bermerk. Okay, aku salah kostum dan aku
membalas tawanya, “Dek, mana ada orang kaya naik bus haha..”
“Oh iya ya! Ummm ngomong-ngomong kaka mau kemana?” tanyanya
sambil meletakkan jari di kepalanya untuk berpose mikir.
Aku mengacak kepalanya dengan gemas, “Yaampun, kalau naik
bus ini ya ke Banjarmasin lah dek, ke mana lagi coba?”
Dia terpejam seolah menikmati usapanku dan sedikit
tertunduk, saat dia mendongak untuk menatapku pipinya sedikit menggembung,
“Yaah kan Cuma tanya, kali aja kan di tengah jalan ketemu jembatan terus
melompat ke sungai gitu hehe..”
Aku menggerakkan jari telunjukku ke kanan dan kiri, “Gak
mungkin lah, aku terlalu tampan untuk mati.”
Dia meninju bahuku pelan, “Narsisnya kaka. Oh ya, kita belum
kenalan. Aku Rama, kalau kaka?” ucapnya sambil menyodorkan tangan.
“Aku Fariz, dek. Semoga perjalanan panjang ini bisa jadi
menyenangkan ya dengan perkenalan kita.”
“Pasti lah kak! Siapa coba yang gak betah di dekat Rama!”
dia mengacungkan jempol saat tertawa ceria. Aku sampai tidak bisa menahan diri
untuk tidak mencubit pipinya.
Kami sangat cepat menjadi akrab, apalagi dia sangat wellcome
dengan orang asing sepertiku, cukup berani ya. Tidak kah dia takut bahwa aku
bisa saja modus semata? Berperilaku manis kemudian mengajaknya ke hotel, ML
lalu bye seperti yang aku lakukan biasanya.
Tapi suer, buat kali ini rasanya dia tidak hanya mengundang
gairah laknatku tapi mengobrol dengannya saja sudah menjadi moodbooster, kami
cukup nyambung apalagi dia memiliki wawasan yang cukup luas sehingga sangat
asik diajak sharing.
Tuhan apakah aku jatuh cinta? Secepat ini? haha gila, seorang
anak manja yang biasa menghamburkan uang orang tuanya untuk meniduri orang-orang
akhirnya jatuh cinta? Gila... Tapi ini perasaan yang sangat menyenangkan, aku
pikir aku mati rasa dengan hal-hal romantis. Ternyata pemuda bejad sepertiku
pun hanyalah manusia biasa.
Saat ada penjual aksesoris masuk ke bus ketika lampu merah,
aku heran kenapa Rama membeli cukup banyak pita? Jangan bilang dia ngondek?
“Ehem, dek buat apa beli gituan?” tanyaku sambil mengerutkan kening.
“Gak akan miskin kak mengeluarkan uang beberapa ribu untuk
memudahkan rejeki orang yang mau usaha kecil, lebih baik dari pada ngasih uang
ke pengemis. Mending beliin dagangan pedagang kecil gitu, kan mereka untungnya
dikit banget kak. Paling gak kita sudah bisa memudahkan bebannya.” Celoteh Rama
dengan wajah serius kali ini.
Wajahku memanas, betapa aku terpesona dengan sosok manis
ini. bolehkah aku memeluk kemudian mengecup bibir merekahnya itu? Haha aku
sampai menampar pipiku sendiri agar tersadar dari fantasi, “Cukup mengagumkan
untuk remaja yang baru lulus SMP.” Balasku sambil tersenyum lembut.
Rama menguap dan mulai merenggangkan ototnya, “Ngantuk ya
kak... udaranya dingin, paling enak dibawa bobo dan tau-tau udah sampai
terminal hehe..”
Aku menyodorkan bahuku, “Disini ada sandaran kosong jika
diperlukan,” tawarku seramah mungkin.
Tanpa segan lagi Rama memeluk lenganku dan menyandarkan
kepalanya, dadaku berdegup kencang dan aku memejamkan mata untuk merasakan
kenyamanan ini. Dia memberi respon yang aku harapkan, sepertinya kami memiliki
ketertarikan yang sama, Aku tidak sabar ketika sampai nanti mengajaknya
menginap bersama dan menjelajahi kota ini bersama-sama, kapan lagi bisa liburan
dengan orang tercinta? Haha hayalan-hayalan indah maupun nakal sudah terlintas
cukup banyak di dalam benakku.
Rama menggeliat pelan hingga akhirnya posisinya mendongak
sangat dekat dengan wajahku, aku menelan air liurku ketika melihat bibir
segarnya. Kulirik orang-orang di bus, situasi cukup lengang karena semua
tertidur di sore yang dingin ini.
Aku mulai cari-cari kesempatan mendekatkan wajah, sayangnya
ketika bibir kami nyaris bersentuhan bus malah mengerem mendadak membuat tubuh
kami limbung ke depan dan membentur kursi yang ada di depan, “Aaaarghh..” Rama
memekik pelan ketika terbangun. Aku langsung mengusap kepalanya dengan penuh
perhatian.
“Kenapa ni!!” teriak orang-orang di bus dengan kesal.
“Maaf lah, tadi ada urang nyebrang mandadak..” balas supir
bus dengan nada penuh sesal. Kurang ajar memang orang yang mengagalkan aksiku
itu. Tceh... semua orang di bus malah terjaga dan aku kehilangan kesempatan.
Rama tersenyum manis saat memeluk tanganku kembali, aku
hanya mengusap kepalanya. Aromanya begitu menenangkan hingga akhirnya aku pun
ikut tertidur.
**
Tubuhku oleng ke samping karena kursi yang ada di sampingku
kosong, aku mengusap mataku ketika terbangun dari tidur. Kulap juga iler yang
membasahi daguku, sepertinya tidurku cukup nyenyak. Beberapa detik kemudian aku
mengerjab-kerjabkan mata. Mana Rama?!!! Aku menoleh kanan dan kiri untuk
mencari sosok mungil menggemaskan itu, dan dia tak hanya hilang sendirian namun
juga hilang bersama Tas, dompet, gadjet maupun jam tangan mahalku, “SIALAN
COPET!” teriakku histeris.
TAMAT
Komentarnya ya sayang
Hahahah kasihan banget
ReplyDeleteAgen Slot Terpercaya
ReplyDeleteAgen Situs Terpercaya
88csn Menyedikan Permaianan Online
- Sportbook
- Live Casino
- Slot Game
- Poker
- Tembak Ikan
Segera Bergabung Dengan Kami :
Contact Kami:
WA : 081358840484
BBM : 88CSNMANTAP
Facebook : 88CSN
Agen Casino Terbaik
ReplyDeleteAgen Situs Terbaik
https://bit.ly/2ENk1VF
Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dan Nikmati Berbagai Macam Bonus Menarik Lain Nya Seperti:
*Bonus New Member 120%
*Bonus New Member 50%
* Bonus New Member 30%
* Bonus New Member 20% Khusus Poker
* Bonus Referral
*Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
*Bonus 5% setiap hari
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
WA : 081358840484
BBM : 88CSNMANTAP
Facebook : 88Csn
-www.jeruk88.com