Pangeran Kesasar
Penulis: Yanz, tapi aku gak berani mengakui karya ini
seluruhnya milikku karena ide cerita aku ambil dari drama korea Rooftop Prince
jadi hak milikku atas cerita ini cuma setengah hehehe, tapi mungkin banyak yang
belum tau makanya silakan baca cerpen ini. MAAF sebelumnya, sama sekali gak ada
niatan merusak sejarah, hanya ingin menghibur… semoga teman-teman tidak
keberatan dengan cerita parody romance ini… sekali lagi maaf *bungkuk*
SINOPSIS: Bagaimana jadinya jika pangeran
manja dari Kerajaan Majapahit terlempar ke zaman modern? Pastilah sangat norak,
udik bin gokil. Apalagi dia bertemu dengan cowok gaul di zaman modern dan
terpesona akan auranya. Mau tau lengkapnya? Baca cerpen ini! ENJOY~
>>>>>>>>>
Pagi yang indah nan sejuk di Kerajaan
Majapahit yang dipimpin Raja Hayam Wuruk pada masa itu. Beliau memiliki seorang
putra, yang bernama Kusuma Wardani. Cuaca di hari itu sangatlah mendukung niat
Dani untuk berburu bersama pengikutnya yaitu Arya Kamandanu, Raden Wijaya dan
Mangku Bumi. Dengan tekat yang kuat mereka menunggangi kuda coklat mereka
menyusuri hutan belantara.
Dengan jeli mereka berempat mengintai
mangsa yang akan mereka panah, namun dari kejauhan terdengar suara gemuruh para
penunggang kuda yang sekiranya sangatlah banyak jumlahnya, “Yang mulia, apakah
engkau mendengar suara itu?” Tanya Arya pada Pangeran Dani.
“Iya, saya dengar,” jawab Dani dengan
datar.
“Yang mulia, firasat saya sangatlah buruk,”
kata Mangku bumi.
“Sebaiknya kita cepat beranjak dari tempat
ini. Bisa saja itu kawanan perampok,” titah sang Raden Wijaya. Mereka berempat
pun mengangguk kemudian menjalankan kuda mereka dengan sedikit cepat. Namun
malang, mereka kalah cepat. Seperti yang Jaya katakan ternyata mereka sedang
dikepung kawanan perampok yang jumlahnya sangat banyak.
Mereka menyuruh kuda agar berlari lebih
cepat namun di depan terdapat sebuah jurang sedangkan mereka tidak dapat
menghentikan kuda itu sehingga pangeran Kusuma Wardani bersama 3 pengikutnya
terjatuh ke dalam jurang. Namun saat terjatuh mereka merasa sebuah dimensi lain
sedang menyedot mereka, mereka pun lenyap dan sisalah 4 kuda yang mati karena
terjatuh dari jurang.
-dunia modern-
“Aaaah… Lelah sekali, akhirnya gue bisa
istirahat malam ini,” ucap seorang pemuda berambut pirang dengan gaya yang
begitu modis, tubuh tinggi bagaikan model, wajah ceria dan tampan. Dia adalah
Andre, pemuda berumur 22 tahun yang hidup sebatang kara di tempat kostnya di
Jawa Timur.
Dia membuka pintu tempat kostnya namun dia
tercengang saat menatap 4 pemuda asing yang memakai pakaian aneh bagaikan drama
kolosal, “Eh siapa loe pada? Mau rampok di rumah gue ya?” Tanya Andre panik dan
mengambil sapu yang ada di dekat pintu.
“Sungguh perilaku yang tidak sopan pada
sang pangeran!” kata Arya sambil mengacungkan kerisnya.
“Huahahaha… Apaan tuh? Zaman gini masih
nyimpan keris, aneh loe!” ejek Andre.
“Pemberontak! Kau pantas mati!” kata Raden
Wijaya yang mengeluarkan panah panjangnya, disusul dengan Mangku Bumi yang
bersiap menebaskan pedang panjangnya. Mereka berdiri di depan Kusuma Wardani
untuk melindungi Dani dari ancaman bahaya yang Andre timbulkan.
“E-eh… Kita damai cuy… Gue belum mau mati,
apa yang kalian mau gue kabulin dah…” kata Andre gemetaran.
Mereka pun bergerombol bagaikan pemain bola
yang sedang menyusun taktik kemudian kembali menatap Andre, “Baiklah… Tolong
antar kami kembali ke kerajaan, kami tersesat,” ucap Kusuma Wardani dengan
suara dinginnya.
“Kerajaan? Kerajaan terdekat cuma Keraton
Pasuruan. Gue antar sampai di situ saja ya?” kata Andre hati-hati dan menuntun
mereka ke arah mobil pack upnya. Pangeran Kusuma duduk di depan bersama Andre
sedangkan 3 pengikutnya duduk di pack up belakang. 3 pemuda tampan yaitu Arya,
Jaya dan Bumi menatap betapa indahnya malam itu, “Negri yang sangat indah, di
Majapahit tidak pernah seterang ini,” kata Jaya menatap indahnya Kabupaten
Pasuruan pada malam hari. Di sisi lain pangeran Kusuma hanya diam bersama
Andre.
BRUUK!!
Arya, Jaya dan Bumi langsung terlempar ke
depan saat Andre me’rem mobilnya dengan tiba-tiba, dengan cepat Bumi turun dari
mobil dan menatap angka atau plat mobil si Andre dengan jeli, “Udah nyampe tuh.
Turun gih!” perintah Andre, namun Pangeran Kusuma mengalami kesulitan membuka
pintu mobil dan di bantu oleh Andre yang mungkin dalam hatinya berkata,
‘Kamseupay amat nih orang masa buka pintu mobil doang gak bisa,’ dan Andre
semakin cengok saat melihat 3 pengikut Dani begitu hormat menyambut Pangeran
Dani yang turun dari mobil.
Andre berusaha menahan tawanya melihat
adegan barusan, “Ok kalian para actor drama kolosal, acting kalian
sangat-sangat meyakinkan wuahahaha… Bye~” katanya mengangkat tangan tanda
perpisahan dan menlajukan mobilnya.
Mereka berempat menatap gerbang kraton
dengan heran kemudian Arya, Jaya dan Bumi berteriak, “Pangeran telah tiba, buka
gerbangnya!” namun tak ada respon sehingga membuat 3 pengikut itu mencongkel
gerbang keraton dengan senjata mereka masing-masing.
Polisi yang saat itu sedang patroli menegur
mereka, “Hei kalian para actor, syuting drama kolosal bukankah sudah selesai,
kembalilah pulang!” teriak polisi namun mereka tetap mencongkel gerbang itu.
Polisi mulai geram dan berusaha menangkap mereka tapi dengan cepat mereka lari
berpencar.
Pangeran Dani terlantar sendirian, perut
lapar ditambah hujan, lengkap sudah penderitaannya. Lalu dia melihat dua sejoli
sedang asik makan bakso hangat di warung pinggir jalan, air liurnya sampai
berkucuran melihat bakso yang terhidang di hadapannya. Dua sejoli tersebut
ilfil dan pindah bangku. Dani menghampiri si penjual bakso, “Berikan saya
makanan seperti mereka. Setelah berhasil pulang ke kerajaan besok akan saya
ganti.”
“Hah?”
Dani yang mengganggap respon tadi sangatlah
tidak sopan untuk seorang pangeran langsung menggbrak meja dengan kesal dan
memaki-maki pemilik warung. Pemilik warung yang panic langsung menelepon polisi
hingga dia berhasil di penjara. Ternyata di dalam penjara dia dipertemukan
dengan 3 pengikutnya yang juga dipenjara karena membuat keonaran di malam hari.
Paginya para polisi mengintrogasi mereka berempat
namun hanya jawaban yang tidak jelas yang polisi dapatkaan, polisi sangat
bingung bagaimana caranya memulangkan 4 actor *?* drama kolosal ini kalau
mereka tidak memberikan alamat yang tidak ada lagi di zama sekarang. Akhirnya
polisi meminta nope ataupun nomer rumah, akhirnya Bumi ingat sebuah nomer yang
ada di otaknya yaitu plat mobil Andre dan mereka pun diantarkan ke tempat kost
Andre.
Tok… Tok.. Tok..
Arya mengetuk pintu kost Andre kemudian
terlihat pemuda pirang itu membuka pintu dan menguap lebar, “WHAT! Loe pada
ngapain di sini lagi hah?”
“Sifat yang sangat tidak sopan!” bentak
Jaya sambil mengeluarkan panahnya. Namun dengan cuek Andre menutup pintu. Tapi
Bumi kembali mengetuk pintu dan Andre kembali membuka pintu, “Ada apa lagi
sih?” tanya Andre jutek.
“Kami sudah 2 hari tidak makan, tolonglah
Tuan…” kata Bumi memelas. Andre yang masih mempunyai hati nurani akhirnya tidak
tega melihat tampang 4 pemuda tampan ini memanglah sangat kucel.
Selesai merebuskan mie sedap 4 bungkus
akhirnya Andre menyerahkan 4 mangkok mie itu. Terlihat mereka makan begitu
lahap, entah karena mienya enak atau mereka memang sangatlah kelaparan, “Apa
nama makanan ini?” Tanya Dani kebingungan.
“Mie sedap, hoaaammm…” jawab Andre
malas-malasan. Dani dan pengikutnya mengangguk, “Sangatlah nikmat. Tidak pernah
merasakan masakan seperti ini di kerajaan.”
“Ah… ahahaha… lagi-lagi ngomong ngawur.
Emang loe dari mana and nama loe siapa?”
“Aku pangeran Kusuma Wardani dan mereka
bertiga adalah pengikutku, Arya Kamandanu, Raden Wijaya dan Mangku bumi.”
“Kayanya gue pernah dengar,” kata Andre
sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Tentu saja kau tau kami kan? Kami tokoh
penting dari Kerajaan Majapahit!”
Sontak tawa Andre kembali pecah namun dia
tidak mau mengambil pusing dan hanya mengiyakan perkataan orang asing ini, “Hm…
Gue mau nyiram tanaman bentar di teras. Loe pada makan yang tertib dn gak boleh
menyentuh secuil pun barang-barang gue!” ancam Andre sambil melotot. Mereka
hanya menunduk patuh.
Disaat Andre menyiram bunga dengan damai di
dalam rumahnya malah terjadi kehebohan. Hal yang menurut orang kebanyakan
sangatlah sepele malah menjadi sangat rumit di mata keempat pemuda tampan ini.
Salah satunya tutup botol minuman ckckck…
Arya yang memiliki kekuatan yang melebihi
banteng mencoba sekuat tenaga membuka tutup botol Fanta itu namun hasilnya
nihil, “Hei botol kenapa engkau begitu susah dibuka? Yang mulia sudah sangat
kehausan!” bentak Arya pada botol.
Lalu Jaya mencoba memegang erat tubuh botol
sedangkan Bumi memegang tutupnya, mereka saling tarik menarik namun yang
terjadi malah Bumi terjatuh dan menduduki remot TV sehingga membuat Tv menyala,
terlihat gambar mobil di dalam TV mendekat yang membuat mereka panik mengira
mobil itu akan menerjang dan mencelakakan mereka hingga Bumi menebas TV Andre
dengan pedang panjangnya.
Musuh telah mati, namun musuh baru datang
yang selalu mengatakan ‘Nasi telah matang’ (yang dikira musuh adalah magic jar)
mereka kembali panik dan melempar musuhnya itu ke dinding namun sebuah api
pemanas jatuh dan apinya menjalar ke dinding. Dengan rusuhnya mereka kelabakan
mencari air dan akhirnya menemukan air di sumur putih (sumur yang dimaksud
adalah kloset), karena tidak ada tempat timbak air akhirnya pangeran Dani
mengambil air itu pakai tangannya, berlari ke api dan menyemburkan air dengan
mulutnya (hoeeek). Namun Jaya terpeleset dan menginjak boneka yang mengeluarkan
suara, ‘Aku cinta kamu… Aku cinta kamu...” mereka ketakutan melihat ada seekor
beruang (boneka) sedang mengancam keselamatan mereka namun dengan gagahnya Jaya
melempar beruang itu ke udara dan mencincangnya hingga kapuk berterbangan,
mereka bertiga bertepuk tangan kagum menatap kegagahan Jaya sedangkan kapuk
yang tersebar malah membuat api semakin menyala.
Kreaak!
Andre membuka pintu masuk dan berteriak
histeris melihat keadaan di rumahnya. Dengan cepat dia meraih tabung merah
pemadam kebakaran dan menyemprotkan ke arah
mereka dan api di belakang mereka. Dengan begonya sang pangeran
menjilat-jilat benda putih yang menempel di wajahnya.
Andre menepuk jidat, “Belum 10 menit gue
tinggal kalian sudah bikin keonaran? Daebak! Kan gue bilang tadi jangan sentuh
apapun!”
“Maaf tuan, tadi kami hanya mencoba membuka
tutup botol yang tuan berikan namun bahaya selalu mengancam kami.”
“Nama gue Andre bukan tuan! Gue gak terima
alasan apapun. Sekarang kalian musti kerja rodi buat gue sampai kerugian gue
tergantikan!”
Andre pun masuk ke kamarnya sebentar,
mengambil 4 pasang pakaian dan memberikannya kepada 4 pemuda kamseupay tadi,
“Lepas pakaian aneh tadi dan pakai ini. Dani biru, Arya putih, Jaya merah dan
Bumi kuning. Aku kasih kalian pakain warna-warni supaya gampang mengingat
kalian.”
Semuanya berkerja. Menyapu, merapikan
benda, dan mengepel kecuali Pangeran Dani. Dia hanya diam.
“Eh loe ngapain diam?” tanya Andre ketus.
“Tidak ada seorang pun yang berhak
memerintah pengeran!” katanya dingin.
Andre tertawa gelak kemudian mendekati Dani
namun karena lantai sedang dipel Arya dan licin maka Andre terpeleset kemudian
menindih Dani hingga terbaring. Dani menatap lekat si pirang yang menindihnya
bahkan bibir mereka bersentuhan! Hal itu membuat pipi Dani memerah karena malu,
Andre pun bangkit dan meninggalkan mereka.
Sesampainya di toilet, Andre menatap
wajahnya dan menyentuh bibirnya, “Perasaan apa barusan? Aku gugup menciumnya.
Oh shit! Perasaan ini menggangguku!” teriaknya frustasi dan mencuci wajahnya.
Setelah kembali dia cukup kagum melihat
rumahnya kembali rapi dalam hitungan menit, 3 pemuda itu memang pekerja keras
kecuali sang pangeran angkuh. Andre menatap mereka berempat bergantian. Cukup
tampan menurutnya, dan ketampanan mereka asal diolah lagi akan sangat
mengagumkan dan bisa menghasilkan uang tentunya.
“Eh, loe pada ikutin gue!” kata Andre. Dan
mereka kembali menaiki mobil Andre. Rupanya Andre membawa mereka ke salon,
tentu saja buat mencukur rambut mereka yang begitu panjang bagaikan wanita.
Setelah dicukur dengan model rambut ala Boyband korea mereka berempat pun
memancarkan cahaya bintang yang benar-benar waah! Sampai Andre pun mengagumi
ketampanan mereka sekarang.
Andre menyengir lebar dan dia berfikir
dengan ketampanan mereka berlima maka usaha mereka akan lancar
>>>>>>>>>>>
“DODOL… DODOL… 5000 SATU BUNGKUS, SIAPA
YANG MAU BELI DODOL? ADA RASA DUREN, RASA NANGKA, RASA COKLAT, RASA NANGKA
BELANDA BAHKAN RASA TERASI PUN ADA!” teriak Andre dengan toaknya sambil
berkeliling kota dengan mobil pack upnya. Di belakang ada Arya, Bumi dan Jaya
terus menyodorkan dodol pada puluhan pelanggan yang mengantri membeli dodol
atau lebih tepatnya ingin melihat ketampanan mereka berlima. Dan tidak perlu
banyak waktu akhirnya dodol yang hampir memenuhi mobil pack up itu habis dalam
2 jam. Wow elit sekali ya pekerjaan mereka wkwkwk.
Selesai menyetor uang pada sang pemilik
dodol mereka pun pulang ke rumah dan makan makanan yang begitu mewah, “Aku mau
mandi dulu,” kata Pangeran Dani dingin dan meninggalkan meja makan.
“Eh pangeran kalian itu ya dingin banget!”
kata Andre sambil bergidik.
“Pangeran memang berwibawa,” kata Jaya.
“Hmm… Dia berusaha menjaga wibawanya,”
sambar Bumi.
“Tapi dia imut juga kalau ngambek wkwkwk…”
tambah Andre.
“Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak
tentang pangeran!” tambah Arya sambil mengeluarkan kerisnya.
“Waah… Waah… Santai. Kalian itu makluk yang
gak masuk akal bagaimana bisa ke sini?” Tanya Andre sambil menganggukkan
kepalanya.
Akhirnya Jaya yang paling tua di antara
mereka menjelaskan dengan detil dan penuh wibawa yang membuat Andre akhirnya
percaya kalau mereka berempat dari Kerajaan Majapahit, dan Andre pun berniat akan
menolong mereka kembali.
Selesai mendongeng panjang lebar mereka pun
akhirnya tertidur, sisalah Andre yang membereskan piring. Saat Andre menuju
dapur dia mendengar suara hentakan yang begitu keras.
BRUUK!
Andre berlari ke arah suara di dekat kamar
mandi dan menemukan Dani yang sedang tersungkur di lantai, “He-hei loe kenapa?”
tanya Andre khawatir dan memeriksa lutut Dani yang terus dia pegangi.
“Tadi aku terpeleset, Ughh…” ringis Dani
kesakitan.
“Bahaya nih, lutut loe bisa retak!” kata
Andre panik namun dia begitu shock saat menyadari handuk Dani terlepas dan
menampakan tubuh kecoklatan nan mulus milik sang pangeran.
“Ekhh… aku tidak bisa berjalan,” ringis
Dani dan akhirnya Andre mencoba menggendong tubuh Andre, “Berat juga loe walau
kurus.”
Dani mendengus kesal. Andre tersenyum penuh
arti dan membawa tubuh Dani ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya, “Hei… Mana
para pengikutku?” tanya Dani.
“Loe tidur sama gue malam ini. Gak usah
khawatir aman aja kok sama gue,” katanya dengan cengiran mencurigakan.
Dani terbaring kaku di kasur kemudian
menarik selimut hingga lehernya sedangkan Andre memilih tidur di sampingnya, “Tidak
sopan! Kau rakyat jelata tidak pantas tidur bersama pangeran!” kata Dani dengan
angkuhnya.
Andre mendorong kepala Dani pelan, “Loe itu
pangeran di kerajaan loe sedangkan di sini kerajaan gue so, loe musti ikutin
peraturan gue!” kata Andre sangar dan menindih Dani.
Wajah Dani langsung memerah, tapi Andre
menatapnya dengan lembut dan tersenyum. Hati Dani sedikit sejuk. Andre turun
dari dari tubuh Dani, berbaring di sebelahnya dan memeluk erat tubuh Dani, “Gue
suka loe, loe harus jadi milik gue,” ucap Andre sambil mengeratkan pelukannya.
>>>>>>
Sebulan sudah mereka hidup bersama namun
tidak juga ada tanda-tanda kalau kedua orang antik itu bisa kembali ke zaman
mereka. Rasa putus asa mulai muncul, akhirnya mereka berempat pasrah dan
menikmati hidup baru di dunia modern. Yang paling bahagia di antara mereka
berempat adalah Pangeran Dani. Dia menjalin kasih dengan Andre, cinta yang unik
menurutnya namun dia tidak dapat mengelak perasaannya apalagi pesona Andre
memang tidak dapat ditolak.
“Kalian berempat tunggu sebentar, jangan
sentuh apapun! Gue mau beli mie instan karena persediaan kita habis,” kata
Andre mengancam kemudian melangkah keluar. Baru 5 langkah dia ke luar rumah
terdengar suara ledakan.
BRUUKK!
Andre sangat terkejut karena sumber suara
dari rumahnya, di atas atap terlihat cahaya putih kebiruan. Dengan sigap Andre
berlari masuk. Ternyata atap rumahnya hancur berlubang karena cahaya yang
menembus atapnya. Andre shock saat melihat Dani, Arya, Jaya dan Bumi sedikit
melayang karena tersedot cahaya itu, “Ada apa ini???” Tanya Andre panik.
“Sepertinya kami akan kembali pulang!”
teriak Dani. Dengan cepat Andre menarik tangan Dani.
“Jangan tinggalin gue! Gue sudah betah sama
kehadiran kalian!” teriak Andre sambil menangis.
“Maaf Andre, mungkin sudah waktunya…” kata
Jaya yang melepaskan pegangan Andre pada Dani dan…
Clinggg!!!
Mereka lenyap, Andre berteriak kesal.
Kini Andre hanya dapat menatap foto mereka
selama berada di sini sebulan terakhir terus dia membandingkan dengan foto yang
ada di buku sejarah, benar saja. Mereka adalah tokoh Kerajaan Majapahit.
TAMAT
Jangan bunuh yanz karena endingnya jelek!
T___T iya iya yanz sadar endingnya jelek dan gak greget tapi inti ceritanya
lumayan kan? :D
Cerita ini aku ambil dari episode 2 rooftop
prince, apa ada yang tau? Itu adalah drama korea yang baru tayang di korea bulan
lalu tapi ratingnya tinggi sama kaya secret garden. Belum tayang di Indonesia
tapi aku sudah pesan kaset bajakannya sama langgananku wuahahaha…
Thanks sudah baca. bagaimana? Komentar
please, karena komentar kalian adalah nafas dan semangat admin yanz yang
membuat yanz bertahan menulis detik ini, dan komentar kalian adalah penghargaan
yang sangat berarti buat yanz.
Numpang promo FB: http://m.facebook.com/daniel.yanuar4/
berlangganan FBku please? Kalau ada keperluan kalian bisa menghubungiku
langsung.
Ka yanz masih di cerita lama ini
ReplyDeleteAbuy Abi fb nya apa?
ReplyDelete